Miharu Takizakura

Semua pohon yang ditulis di sini memiliki julukan mereka masing-masing, atau lebih tepatnya nama. Nama tersebut tidak datang sendiri melainkan melekat dengan ciri khas masing-masing. Seperti Miharu Takizakura yang terletak di kota Tamura, Prefektur fukushima tepatnya di daerah Miharu-machi. Sementara Miharu didapat dari daerah di mana pohon tersebut ditanam, Takizakura memiliki arti air terjun sakura. Sebuah pemandangan menakjubkan yang hanya terjadi saat semua bunga mekar dan daun-daun berguguran dari pohon berusia satu milenium setinggi 12 meter dan lebar 25 meter ini.
Usuzumi Sakura
Sama seperti Miharu Takizakura, Usuzumi Sakura di Motosu, Prefektur Gifu juga merupakan salah satu pohon tua yang dihormati. Bahkan dia lebih dahulu lahir dengan estimasi umur mencapai 1.500 tahun. Menurut sejarah, pohon setinggi 16 meter ini ditanam oleh Kaisar Jepang Keitai yang berkuasa pada awal abad ke-16. Karenanya pada 1922 Jepang meresmikan pohon ini sebagai Harta Warisan Hayati Nasional. Nama Usuzumi berarti tinta hitam yang pucat, diambil dari warna daunnya yang gugur, putih keabu-abuan.
Jindai-zakura
Pohon terakhir ini adalah yang tertua dari tiga pohon sakura raksasa yang paling dihormati di Jepang. Jindai-zakura memiliki estimasi umur mencapai 1.800 hingga 2.000 tahun dan menjadikannya pohon pertama yang mendapat predikat sebagai Harta Warisan Hayati Nasional. Sejarah pun mendukungnya, sebab menurut cerita pohon ini ditanam oleh Yamato Takeru no Mikoto yang merupakan anak dari Kaisar Jepang legendaris di abad ke-12. Jindai-zakura memiliki arti sakura generasi dewa karena tanah di mana ponon ini berdiri adalah tanah Kuil Jissoji.
Source : Japanese Station
No comments:
Post a Comment